Konfigurasi Dasar Cisco Switch

RoadToCCNA –  Bismillahirrahmaanirrahiim.. Kita awali kembali dengan kalimat yang paling indah, agar kita bisa merasakan sejuknya resapan ilmu dalam diri kita.. 🙂 Aamiin.

Pada topologi fisik, ada beberapa network device standar yang sering digunakan dalam internetworking, diantaranya adalah NIC (ethernet card, ARCNET, dsb), hub, repeater, bridge, switch dan router. Peralatan tersebut dikaitkan dengan arsitektur standar jaringan OSI (Open Systems Interconnection). Namun dalam bahasan kita kali ini kawan, akan kita fokuskan pada peralatan Switch produk Cisco.

Switch itu sendiri merupakan peralatan konsentrator sama halnya dengan hub, namun performansi dari switch jauh lebih pintar dibandingkan dengan hub. Dengan tujuan utama dari sebuah switch adalah untuk mengisolasikan lalu lintas data dalam kelompok kerja yang tinggi, sehingga beban kerja tidak terpusat pada router (pembahasan mengenai router, akan kita bahas selanjutnya.. 🙂 ). Sehingga adakalanya switch bertindak sebagai ‘router’ dan ‘bridge’, yang bekerja pada layer data link, network, dan transport.

Sifat kerja dari sebuah switch terbagi menjadi dua kategori, yaitu manageable dan unmanageable. Berkaitan dengan istilah switch yang jauh lebih pintar dari hub dan bridge tadi, sebuah switch manageable memiliki sistem operasi (IOS) yang bisa kita konfigurasikan sesuai dengan kebutuhan network agar lebih efisien dan maksimal.

Adapun beberapa kemampuan switch yang manageable tadi yang sangat bermanfaat untuk optimasi jaringan adalah adanya kemampuan penyempitan broadcast jaringan dengan teknik VLAN, kemudian pengaturan akses user dengan access list dan security port untuk keamanan jaringan serta kemudahan dalam memonitoring trafic dan perawatan jaringan. Adapun prinsip kerja dari sebuah switch dapat kita pahami jika kita langsung mempraktekkan konfigurasi nya.. 😀

Baiklah, yuk kita langsung mulai konfigurasi dasar dari sebuah Cisco Switch, kawan..

Continue reading